Jasmerah (Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah)

Sebagaimana kita ketahui dan telah kita baca dalam buku sejarah, Jauh Hari Sebelum Indonesia Berdiri menjadi  Negara Republik yang berdaulat dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Telah ada dan berdiri Kerajaan besar yang wilayah kekuasaanya hampir bahkan melebihi wilayah Indonesia saat ini, seperti Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan dan Majapahit Di Jawa Timur.
Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai  Kerajaan Maritim besar yang disegani di Mancanegara yang menguasai dan mengendalikan jalur perdagangan dunia saat itu yaitu selat Malaka, berdirinya sekitar abad 6 masehi sampai abad 13 masehi (700 Tahun).
Menarik untuk disimak apa ya resepnya sehingga bisa bertahan sampai segitu lamanya, bandingkan dengan negara kita saat ini yang baru saja berusia 65 Tahun 10 Bulan (bila dihitung dari Hari Proklamasi 17-Agustus 1945).
Dari segi sistim politik dan pemerintahan, Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam sistem pemerintahan Kerajaan Sriwijaya, sama seperti kerajaan-kerajaan lainya di bumi nusantara dahulu kala.
Ada tiga syarat utama untuk menjadi Raja Sriwijaya saat itu ,yaitu :
1. Samraj, artinya berdaulat atas rakyatnya.
2. Indratvam, artinya memerintah seperti dewa Indra yang selalu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.
3. Ekachattra, artinya mampu memayungi (melindungi) seluruh rakyatnya.
Mungkin ini resepnya hingga Kerajaan Sriwijaya menjadi Kerajaan besar disegani kerajaaan mancanegara dan mampu bertahan sampai 700 Tahun lamanya.

Bagaimana dengan Negara kita saat ini....?

Dari segi luasnya wilayah mungkin tidak jauh berbeda, sistim pemerintahan dulu kerajaan yang dipimpin seorang Raja yang membawahi kerajaan-kerajaan kecil sebagai daerah taklukan, sekarang Negara Republik yang dipimpin Presiden yang membawahi Propinsi dan daerah otonom kabupaten yah hampir mirip-miriplah.....Bedanya dulu Raja turun temurun diangkat dari keturunan raja yang berkuasa, biasanya sebelum raja turun tahta karna usia lanjut atau sebab lainya sudah menyiapkan putra mahkota (yuva Raja) yang kelak akan menggantikanya sebagai penerus kekuasaan. Kalau sekarang Raja (Presiden,Gubernur,Bupati) sebagai pemegang kendali pemerintahan berjenjang dari daerah sampai ke pusat dipilih langsung oleh rakyat, jadi rakyatlah yang menentukan siapa yang layak menjadi Rajanya (kedaulatan tertinggi ditangan rakyat). Dengan kata lain "tidak bisa seseorang memaksakan diri untuk jadi raja tanpa restu dan dukungan dari rakyat".
Raja jaman sekarang seyogyanya adalah Kepala Pelayan Rakyat ,namun praktekya sebaliknya Raja dengan pelayanya justru menganggap rakyat sebagai budak yang harus menuruti perintah raja dan kaki tanganya (mungkin pengaruh dari penjajahan Belanda 350 Tahun) Semakin banyak Pemimpin-pemimpin yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa peduli nasib rakyatnya, ini dibuktikan maraknya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme tumbuh subur dimana-mana disegala tingkatan yang sangat jelas-jelas sangat menyengsarakan rakyat.
Dengan keadaan yang seperti ini bagaimana masa depan negeri ini....mampukah Negara kita  bertahan seperti Kerajaan Sriwijaya yang mampu berjaya sampai 700 Tahun...? Semoga saja mampu bertahan dan akan berjaya sampai Akhir jaman......amin ya robbal alamin
Mohon maaf sebelumnya, Tulisan ini hanya sekedar rangkuman dari berbagai sumber yang dimodifikasi oleh penulis sebagai ajakan kepada segenap anak bangsa untuk bahu membahu membangun bangsa ini sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing, sehingga dimasa yang akan datang Indonesia bisa menjadi Negeri yang Gemah ripah loh jinawi, toto tenterem kerto raharjo ( masyarakat yang adil makmur sentosa). Dulu aja bisa, kenapa sekarang enggak...?